Cisco Packet Tracer 

Cisco packet tracer 

The Cisco Networking Academy adalah program yang dirancang untuk mengikuti evolusi jaringan dengan menyediakan sistem inovatif kurikulum pendidikan dan alat-alat yang dapat membantu siswa memahami kompleksitas dari teknologi informasi dan komunikasi (ICTs). Dalam kerangka kerja ini, maka Cisco pengusut paket perangkat lunak e-learning dikembangkan untuk membantu siswa memperoleh Jaringan Akademi jaringan teknologi keterampilan praktis dalam lingkungan yang cepat berubah. 


Pengusut paket adalah jaringan simulasi program yang memungkinkan mahasiswa melakukan percobaan dengan perilaku jaringan dan bertanya "bagaimana jika" pertanyaan. Sebagai bagian integral dari Akademi Jaringan komprehensif pengalaman belajar, menyediakan paket pengusut simulasi, visualisasi, authoring, penilaian, dan kolaborasi kemampuan dan memfasilitasi belajar dari konsep teknologi rumit. 


Paket pengusut suplemen peralatan fisik di dalam kelas oleh siswa yang memungkinkan untuk membuat jaringan dengan hampir tidak terbatas jumlah perangkat, mendorong praktik, penemuan, dan pemecahan masalah. Simulasi berbasis lingkungan belajar membantu siswa mengembangkan keterampilan abad 21 seperti pengambilan keputusan, kreatif dan kritis, dan pemecahan masalah. 


Paket pengusut melengkapi Jaringan Akademi kurikulum, sehingga instruktur mudah untuk mengajar dan menunjukkan kompleks teknis dan konsep desain sistem jaringan. Dengan paket pengusut, instruktur dapat menyesuaikan setiap kegiatan atau multiuser, memberikan pelajaran pada tangan-bagi siswa yang menawarkan nilai dan relevansi dalam kelas mereka. Siswa dapat membangun, mengkonfigurasi, dan masalah jaringan virtual menggunakan peralatan dan simulasi sambungan, sendiri atau bekerja sama dengan siswa lainnya. Yang terpenting, paket pengusut membantu siswa dan instruktur membuat virtual "jaringan alam" untuk eksplorasi, eksperimen, dan penjelasan tentang konsep dan teknologi jaringan. Perangkat lunak tersedia gratis untuk semua Jaringan Akademi instruktur, siswa, dan alumni.

Jaringan Komputer

A. Pengertian Router, Switch, Hub, Router, Repeater

1. ROUTER

Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).

2. BRIDGE DAN SWITCH

Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen. Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward. Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.

3. HUB

Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain. Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable hub dan unmanageable hub. Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps. Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.

4.Repeater

Secara defininya: repeater bekerja pada layer1 fisik jaringan, menguatkan signal dan mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat menyaring informasi. repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga signal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh

B. 7 Layer layer OSI

1. Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

2. Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

3. Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.

4. Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

5. Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

6. Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

7. Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

C. Empat layer TCP\IP

1. Application layer : aplikasipadahost

2. Transport layer : transfer data ujungkeujun. Menyembunyikandetail dariaplikasi

3. Internet layer : routing data darisumberketujuanmelaluirouter

4. Network layer : logical interface ujungsistemdanjaringan

D. Pengkabelan pada Jaringan

1. Twisted Pair

Kabel twisted pair terbagi kedalam dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis kabel dengan selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak memiliki selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini ada yang menggunakan konektor Rj-11 dan Rj-45. Kategori 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori 5 dapat dibuat straight atau crossed. Kabel straight through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB atau komputer ke komputer.

susunan kabel Cross yaitu:

putih orange/orange/putih hijau/biru/putih biru/ hijau/putih coklat/coklat

putih hijau/hijau/putih orange/biru/putih biru/orange/putih coklat/coklat

Susunan kabel Straight:

putih orange/orange/putih hijau/biru/putih biru/ hijau/putih coklat/coklat

putih orange/orange/putih hijau/biru/putih biru/ hijau/putih coklat/coklat

atau

putih hijau/hijau/putih orange/biru/putih biru/orange/putih coklat/coklat

putih hijau/hijau/putih orange/biru/putih biru/orange/putih coklat/coklat

2. Coaxial Cable

Kabel ini terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang mengelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel Coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Ia dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibanding kabel STP atau UTP. Repeater memang dapat juga diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan Coaxial sehingga dalam installasi network cukup jauh dapat semakin optimal.

Berikut spesifikasi umum dari sebuah kabel Coaxial :

● Kecepatan transfer data hingga 10-100 Mbps

● Biaya rata-rata per node murah

● Media dan ukuran konektor medium

● Panjang kabel maksimum 500m

Kabel Coaxial datang dengan beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukan sebagai backbone ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi. Tipe kabel ini biasa disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan.

3. Fiber Optic

Jika dibandingkan media-media lain kabel fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektomagnetik dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Dalam kasus sederhana, kabel fiber optic banyak diimplementasikan guna dua point network besar (seperti sebuah kantor dengan beberapa departemennya di berbagai tempat).

Berikut keuntungan kabel fiber optic :

  • Beroperasi pada kecepatan tinggi mencapai satuan gigabits
  • Bandwith fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
  • Sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan refresh atau penguat.
  • Memiliki daya tahan yang baik terhadap impas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
  • Kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relatif murah.

Kabel fiber optic memang masih cukup mahal jika dibandingkan tipe-tipe kabel lainnya, tetapi kehadirannya dalam komunikasi data berkecepan tinggi telah menjadi alternatif yang cukup efektif. Dan berikut spesifikasi umum kabel fiber optic :

● Kecepatan transfer data mencapai 100+ Mbps

● Biaya rata-rata per node cukup mahal

● Media dan ukuran konektor kecil

Panjang kabel maksimum hingga 2 km

4. Wireless

Media jaringan lainnya adalah wireless. Sinyal-sinyal wireless merupakan gelombang-gelombang elektromagnetis, yang dapat berjalan melalui ruang hampa atau media seperti udara. Karena itu tidak dibutuhkan media fisik untuk transmisi wireless. Tentu ini sangat menguntungkan saat membangun atau mengkoneksikan network-network dengan area luas atau jarak jauh.